"Aku ada di rumah. keadaanku baik-baik saja. Aku hanya merasa lelah sedikit." ucap Dean dengan suara pelan.
"Apa kamu drop lagi Dean? sebaiknya kamu pulang saja ke Indonesia. Apa aku harus menjemputmu Dean?" tanya Marey dengan perasaan cemas.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya lelah saja. Dan lagi pula besok aku harus ke desa untuk membuka usaha di sana. Mungkin di tempat yang baru sinyal tidak terlalu bagus. Aku usahakan untuk bisa menghubungimu." ucap Dean dengan suara hampir tidak terdengar.
"Kenapa kemarin kamu tidak membahas tentang hal ini Dean? kalau tahu kamu membuka usaha di desa yang terpencil, aku pasti akan ikut denganmu. Kita tidak akan bisa berhubungan lewat telepon kalau sinyal tidak ada. Lalu bagaimana kita bisa bicara?" tanya Marey dengan kedua matanya sudah berkaca-kaca.
"Aku akan berusaha menghubungimu dengan pergi ke kota. Kamu jangan cemas seperti itu Marey. Aku pasti akan segera pulang." ucap Dean dengan suara semakin tidak jelas.