"Kenapa kamu tersenyum Dean? apa dengan kamu tersenyum keadaan kamu akan baik-baik saja?" tanya Marey dengan matanya yang berkaca-kaca berusaha menahan tangisnya yang pasti akan membuat Luis menjadi sedih.
"Apa tersenyum pada istriku yang aku cintai tidak boleh?" tanya Luis dengan senyuman yang kentara.
"Jangan tersenyum lagi! aku marah padamu Dean!" sentak Marey dengan suara lirih seakan tercekat dalam tenggorokannya.
"Benarkah? aku tidak boleh tersenyum lagi? apa aku harus cemberut di hadapan istriku yang cantik ini?" tanya Luis sambil menatap lembut wajah Marey.
"Aku marah padamu Dean." jawab Marey dengan suara lirih. Luis selalu tidak ingin membuatnya kuatir, tapi Marey sangat tahu dan merasakan keadaan Luis yang tidak baik-baik saja.
"Aku akan memanggil Dokter sekarang! dan jangan lagi kamu melarangku! aku benar-benar padamu Dean!!" ucap Marey dengan sedih dan panik segera menghubungi Dokter agar segera memeriksa Dean yang sakit.