"Baiklah kita mulia, yang pertama, apa tujuan kalian semua sebenarnya dan siapa yang menyuruh kalian?". Tanya Alice dengan dingin.
Meskipun ia sudah tahu bahwa mereka adalah anak buah dari Grover, ia ingin memastikan apakah Grover memang terlibat dengan penyerangan tersebut.
Moris kini sangat ketakutan dan tidak bisa berpikir dengan baik, tapi mengingat bagaimana pengabdiannya kepada keluarga Grover yang telah mengangkatnya hingga berjaya seperti sekarang membuatnya semakin percaya diri dan tidak lagi menunjukkan ketakutannya.
"Bagaimana mungkin orang yang di percaya oleh keluarga Grover bisa menjadi pengecut seperti ini, jika memang harus mati aku tidak akan keberatan, itu lebih baik dari pada menghianati tuan ku".
Dalam hati Moris yang sudah menguatkan tekadnya, ia pun memilih untuk tetap diam, ia tahu gadis di depannya tidak bercanda, jika ia berkata bohong maka borgol di kaki tangan dan lehernya itu akan mendeteksi dan akan langsung menekannya lebih kuat.