"Hati-hati mas, kalau berubah pikiran, jangan sungkan-sungkan untuk datang menemui saya".
Leo tidak terlalu peduli dan hanya fokus menyetir, ia masih ingin berkeliling, namun menurutnya akan kurang seru kalau sendirian, ia pun menelepon Sandi untuk memintanya bergabung.
Sandi tidak terlalu mengerti dengan Leo yang tiba-tiba menelepon memintanya untuk datang dengan cepat, namun karena itu adalah Leo, ia tidak keberatan sama sekali, dan langsung melaju dengan cepat ke arah Leo.
Sesampainya di lokasi yang sudah di beritahukan Leo, sandi hanya bisa bengong ternganga melihat Leo yang sedang menunggangi motor super mewah.
"Leo?".
"Hay San, maaf menyuruhmu datang dengan tiba-tiba, aku hanya merasa kesepian berkeliling sendirian he". Leo berkata dengan santai.
"Sekarang itu bukan masalahnya, Ini benaran motormu". Sandi menggelengkan kepala tidak percaya dengan yang di lihatnya, ia jelas tahu bagaimana kualitas dan ketenaran dari motor tersebut.