"Eric hentikan, jaga sikapmu di depan tuan muda kita, jika dia sampai marah, kau hanya akan tinggal nama saja, bukankah begitu tuan muda Roger". Deen masih dengan senyuman mengejeknya.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan? Jangan anggap aku akan selalu berbaik hati pada kalian semua". Ujar Roger tanpa ekspresi, meski dia tidak terlalu mengenal ke 5 murid di depannya, namun ia bisa langsung menilai mereka sedang mengejeknya.
"Akhirnya aku bisa melihat sikap dominasi mu, aku sangat menantikannya". Deen tersenyum tipis dengan mata yang mengerling.
"Jadi jika kau sudah melihatnya, lebih baik kau segera mengatakan tujuanmu, aku tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu ocehan tidak berguna kalian". Roger berkata dengan dingin.
"Oke-oke, aku akan mengatakannya, jadi jangan terlalu berlebihan". Balas Deen dengan santai, dan ia pun mulai berjalan perlahan ke arah Roger lalu duduk begitu saja di dekat Roger.