Jayden masuk ke kamar perawatan Ratu ketika ia telah siuman. Begitu ia masuk, Ratu yang telah duduk bersandar langsung meneteskan airmatanya sambil menundukkan kepalanya. Jayden lalu menghampiri dan duduk di atas ranjang Ratu. Tanpa bicara, Jayden melingkarkan lengannya memeluk Ratu dan mencium ujung kepalanya.
"Ratu gagal, Kak. Ternyata, Ratu gak pantas jadi pendamping Kakak," gumam Ratu terisak di dada Jayden. Jayden spontan menggeleng sambil terus memeluk.
"Kak Jay hanya ingin bersama kamu. Cuma kamu," jawab Jayden makin membuat Ratu merasa bersalah.
"Apa yang harus kita lakukan?" bisik Ratu lirih.
"Bersama berdua selamanya. Jangan memikirkan hal lain selain itu, Kakak hanya butuh kamu." Jayden terus memeluk dan mencium Ratu terus menenangkannya. Ratu terus menangis dan Jayden tak berhenti meyakinkannya jika ia baik-baik saja. Keputusan Jayden yang lebih memilih Ratu, makin kuat setelah menerima hasil USG yang menyatakan jika janinnya memang tidak berkembang sesuai usianya.