Diing – bunyi pintu lift terbuka dan Ratu pun keluar sembari membawa berkas pasien dari ruang ER ke lantai 5 tempatnya bertugas.
"Ratu, kamu lagi sibuk banget ya, Sayang?" tanya Alvin tiba-tiba muncul dari belakang Ratu. Ratu tersenyum dan menggeleng. Ia ternyata sudah menunggu Ratu beberapa menit sebelumnya.
"Lumayan Kak. Kakak udah lama nunggu Ratu?" Ratu bertanya sambil berjalan ke arah Nurse Station tempatnya akan menyerahkan berkas pasien. Alvin mengikutinya dengan membawa beberapa contoh undangan untuk pernikahan mereka.
"Ah belum, baru sekitar 10 menit. Kakak gak mau ganggu waktu kamu tapi Kakak udah pilihkan contoh undangan yang bisa kita cetak. Kita... akan nikah di Jakarta kan?" tanya Alvin tersenyum dan ikut berhenti di depan nurse station, Alvin membolak balikkan beberapa undangan sebelum menyerahkannya pada Ratu. Ratu mengangguk sambil tersenyum. Ia belum sempat mengurus apapun karena kesibukannya menyelesaikan masa-masa akhir interneship di rumah sakit itu.