Claire terengah menatap Joona yang masih dengan ekspresi kesal dan marah padanya. Sambil meneteskan airmata, Claire mencoba menarik tangannya yang sedang dicekal Joona tapi ia tidak melepaskannya sama sekali.
"Sekarang bicara sama aku, kenapa kamu berubah?" tanya Joona dengan suara lebih rendah. Jarak mereka yang begitu dekat membuat Claire bisa mencium wangi maskulin tubuh Joona yang sangat ia sukai. Daripada menjawab, Claire makin melawan dan hendak mendorong tubuh Joona. Meski ia tau tak ada gunanya karena selain Joona lebih kuat darinya, juga karena Claire sedang hamil. Tenaganya cepat terkuras dan ia cepat lelah.
"Gak ada gunanya kamu ngelawan aku, kamu tau kan? Jawab aku Claire, kenapa kamu menolak aku sekarang," tanya Joona sekali lagi sambil terus mendekat menatap mata Claire.
"Karena aku gak mau percaya sama kamu lagi!" jawab Claire setelah lama terdiam.
"Kenapa? Apa salahku?" Joona masih belum melepaskan pandangannya.