Chereads / Dibatas Senja / Chapter 5 - Bab 5

Chapter 5 - Bab 5

Dengan wajah berseri Lusi berangkat kuliah membawa sepeda motor bebek pemberian neneknya sebagai hadiah masuk di perguruan sesuai keinginannya. Dengan senyum senyum sendiri ngebayangin wajah Janggan yang tadi pagi, Lusi memarkir Motor yang sudah menemani sejak pertama di Semarang, Aduh bisa kacau deh nanti urusan kuliah kalo dak fokus gini, ampuuun, lusi menggeleng mengusir si anak Tehnik, yang mulai menghuni relung hatinya.

Hari ini mata kuliah ekonomi makro sama prof Hari masih muda sih lumayan bisa di kecengin hampir sebagian mahasiswi akan setuju jika ada resert tentang dosen cakep di Fakultas Ekonomi.

Makroekonomi merupakan materi yang ngebahas perekonomian secara luas. Dosen Hari mulai dengan kuliahnya" ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ilmu ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). dalam makro ekonomi akan memberikan prediksi-prediksi yang dapat digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis. dimana perekonomian negara cenderung dikuasai hanya beberapa pebisnis besar alias kartel. Ngebahas tingkat pendapatan Nasional maka yang ada adalah bagaimana neraca perdagangan negara surplus atau defisit. Untungnya dari sisi ekspor terutama non migas neraca perdagangan Indonesia surplus, namun dari sisi migas neraca perdagangannya defisit, dari sini ada yang kurang dipahami", penjelasan panjang lebar pak Dosen, hanya dibalas dengan ber oh ria, hampir sebagian mahasiswanya.

Jadi bingung deh mikirin perekonomian negara kita, aduh biar deh dah ada yang ngurusin, kita ma cukup mempelajari aja, yang penting hasil ujian bagus dan masalah surplus kantong para mahasiswi dan gimana caranya jangan sampe defisit keuangan bisa terganggu, ucap Lusi yang dibarengi dengan kata setuju dari kursi sebelah,

kita mahasiswa, dak usah repot dengan urusan ekonomi negara, cukup sebagai bahan kajian aja, alias menyimak.

Setelah selesai dengan kuliah pak Hari, Lusi menuju ke toilet putri yang dari tadi sudah nahan, di kandung kemihnya.

Bruk

"ah maaf" ucap lusi yang ternyata nabrak seseorang yang barusan ke luar dari toilet, dengan wajah heran cowok itu lihat Lusi kemudian ngecek tanda di toilet tertulis tiga huruf MAN," Kamu dak salah masuk, Lus" sapa Janggan,"lo kok kak Janggan di sini, dak ada jam" Lusi balik nanya,"aku nungguin Ardan, kuliahku dah selesai, eh kamu tuh ditanya balik nanya" Janggan nunjukin tanda pada Lusi kalo toilet yg akan dimasuki Lusi untuk cowoh.

"ah, kok bisa sih. aku dak lihat" lusi memerah wajahnya nampak sekali di kulit putihnya, ceroboh banget sih aku, mana di depab kak Janggan lagi, ditaruh di mana mukaku, "makasih kak, diingatkan, bye, aku ke sana dulu ya", Lusi berlari dari hadapan janggan menutupi rasa malunya.

Sementara janggan menggeleng gelengkan kepalanya, sambil tertawa, Lusi kamu jadi gemesin gitu dengan wajah memerahmu, janggan tersenyum sendiri, hati ini sedikit berwarna sejak mengenal gadis itu, padahal hanya sekedar mengamati aja dari jauh, tanpa berani melangkah mendekatinya, takut melukai.

maaf ya baru belajar nulis, kalo ada salah salah kata atau alur cerita yang belum pas. mohon dukungannya sobat penggemar webnovel