Kamu itu lucu, entah saat dahulu bersamaku ataupun saat tidak bersamaku. Dan aku tetap menyukaimu.
M Y B A R B I E
"Olalalala Olalalalala Mila ini kenapa gue harus cari tanda tangan senior senior sih kan seharusnya gue yg dimintain tanda tangan bukan gw yg minta tanda tangan kan secara gue artis fenomenal bahkan Selena Gomez aja kalah tenarnya sama gue!" cerocos Salsa saat seluruh Junior harus mendapatkan tanda tangan artis dadakan itu.
Bukan hanya itu, saat ia berteriak didalam auditirum dirinya mendapat hukuman tambahan, yaitu menampilkan sesuatu untuk penutupan OSPEK nanti. Rasanya Salsa ingin pindah saja dari kampus ini.
"Sal Sal lo ada ada aja , ini kan OSPEK biasalah kalo cuma suruh minta tanda tangan Artis dadakan itu" ucap Mila di iringi cekikian sendiri, ia merasa geli melihat sahabatnya yang selalu saja lebay yang semakin menambah itu.
"Ya kan seharusnya gue yg harus di mintain tanda tangan gue kan artis sekelas Selena Gomez bahkan Selena Gomez kalah tenar sama gue!" cerocos Salsa dengan tingkat percaya tinggi yang bisa dibilang tinggi itu. Mila hanya cekikian geli serta menggeleng gelengkan kepalanya.
"Apalagi apa-apaan tadi hah? Hukuman macam apa itu, ini namanya pembullyan tau." Mila yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya, ternyata Salsa masih tidak terima walau untuk protes-pun Salsa tidak berani dan berakhir dengan gibah dibelakang.
"Ya udah trima aja kali udah ayo kita cari tanda tangan artis dadakan udah ayo!" ucap Mila dan segera menggeret tubuh Salsa berjalan kearah kerumunan junior yg sedang mengerubungi si Artis Dadakan.
Sedangkan tak jauh dari tempat Salsa dan Mila , ada Gallen yang mengamati Salsa dengan tertawa kecil melihat kelakuan Salsa yang tidak berubah sejak dulu. Ditambah ia mendengar percakapan Salsa dan Mila tentang 'hukuman' itu, Gallen menjadi tidak sabar untuk melihatnya.
"Lucu."
~••••••~
"Sial emang gue pemulung apa? , enak bener senior sok kecantikan itu nyuruh gue mungut sampah cuma hanya buat dapetin tanda tangan nggak bergunanya!" dumel Salsa dengan mengangkat plastik kresek yg berisi botol botol bekas.
"Kalau kayak gini mending gue nggak usah ikut MOS MOS alay begini mending enak santai santai di rumah nonton Doraemon apa drakor kan lebih seru!" dumel Salsa di sepanjang jalan menuju Senior Sok kecantikan menurutnya.
Masa iya demi mendapatkan tanda tangan nggak berguna senior itu Salsa yang cantik nan imut harus memunguti sampah kayak gini?
Nggak banget deh!
"Udah ngedumelnya?"
Langkah Salsa terhenti saat ada yg berbicara tepat di belakangnya.
"Mati gue!" batin Salsa karena ketahuan ngedumel nggak jelas tentang senior sok kecantikan.
"Hai udah ngedumelnya"
Akhirnya dengan memberanikan diri Salsa berbalik menghadap senior yg berbicara dengannya
"Hehehehehe kak maaf aku nggak bermaksud kok ngejelek jelekin senior disini suer kak ya walaupun senior nya sok kecantikan sih eh " ucap Salsa kebablasan mengeluarkan unek uneknya yang segunung itu.
"Ini kenapa mulut nyerocos mulu sih , bego bego lo Sal!" batin Salsa dengan menepuk nepuk dahinya, ia sedang merutuki dirinya yang terlihat bodoh sekarang.
"Hei kenapa di pukulin?" diakhiri dengan senyum gemasnya, gadis bertubuh pendek didepannya benar benar sangat menggemaskan dimatanya, jika saja ia tidak ingat sekarang sedang masa orientasi mungkin ia sudah mengarungi Salsa sekarang.
"Eh enggak kok kak , kak please junior yang imut ini jangan di hukum ya ya ya" ucap Salsa dengan menaik turunkan alisnya.
'Semoga berhasil'
Batin Salsa terus saja berkomat kamit memanjatkan doa agar senior yang ngegep dirinya tidak menghukum nya karena ketahuan menggerutu tentang senior sok kecantikan itu. Tapi memang seorang senior yang tadi menyuruh Salsa untuk memunguti sampah itu sangat sok dan senioritas yang sangat tinggi, makanya Salsa ngerasa kesel sekarang.
Sedangkan laki laki didepannya hanya terkikik geli melihat kelakuan junior kesayangan nya itu yang menurutnya lucu bahkan sangat lucu.
"Hahahahahahahaha kamu ini lucu" tawa laki laki tersebut meledak sudah dan mengacak rambut Salsa lalu meninggalkan Salsa yang terpesona dengan laki laki yang telah jauh disana. Salsa sepertinya lupa akan jatuh cintanya kepada Kevin laki-laki jangkun dan kulit putih itu.
"Kak Gallen." lirih Salsa, entah apa namun ada perasaan yang membuat hatinya menghangat melihat perlakuan Gallen yang tiba-tiba bersikap manis itu.
"Aaaaa kak Gallen juniormu yang imut ini melting baperrr!!" teriak Salsa kegirangan saking bapernya, iya Salsa memang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Kevin namun saat Gallen justru tertawa bukan menghukumnya itu membuat hatinya seketika menghangat.
Sedangkan dikejauhan Gallen hanya bisa tersenyum melihat tingkah lucu dan kekanak kanakan perempuannya itu. Bahkan senyumnya tidak luntur sampai sekarang.
"HOI LEN." Pekik Aldi dan merangkul Gallen dengan sok akrabnya, sedangkan Gallen hanya diam karena moodnya sedang bagus namun jika tidak sedang bagus Aldi mungkin sudah ia dorong sejauh mungkin. Gallen itu tidak suka disentuh.
"Kenapa?"
"Kemana aja lo? Stella nyariin lo."
"Buat apa?" Tanya Gallen merasa heran.
"Buat nembak lo kali." Tatapan Gallen seketika menajam mendengarnya, sedangkan Aldi hanya cengengesan mendengarnya.
"Hehe enggak, tadi Stella nyariin karena ada yang perlu didiskusiin tentang kegiatan hari selanjutnya."
"Nanti gue samperin Stella." Ujar Gallen lalu berjalan beriringan bersama Aldi menuju tempat Stella mungkin.
Langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat wajah tak asing didepannya, wajah Gallen kembali menampilkan wajah datar saat kedua bola mata itu bertemu. Gadis itu semakin mendekat kearah Gallen dan Aldi berdiri.
"Cantik cuy," bisik Aldi melihat seseorang yang kini tengah berjalan kearah mereka.
"To the point." Tutur Gallen saat orang tersebut berada tepat didepannya.
"Gue…" ucapannya terhenti saat Gallen tiba-tiba menarik pergelangannya dan mengajaknya pergi gitu saja tanpa mempedulikan Aldi yang berteriak sejak tadi.
"LEN KALAU JADI INCERAN LO BILANG KE GUE YA." Teriak Aldi menatap Gallen yang hanya diam saja dan tetap menggeret Mila untuk mengikutinya sehingga tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mengamati pergerakan mereka.
"Kak Gallen sama Mila ada apa?"
~•••••~