"Papa ada di dalam apartemenku, dia seperti seorang yang depresi karena rasa bersalahnya terhadap gadis yang di perkosanya juga putri mereka yang sekarang entah berada di mana, papa juga merasa bersalah kepada Mama dan kepadaku. kini Aku merawatnya dengan bantuan seorang dokter spesialis psikiater yang menanganinya." Devan memeluk sahabatnya yang sedang bersedih karena hal berat yang di alaminya.
"Devan, bolehkan kalau aku sering datang dan bermain dengan putramu? aku sangat membutuhkan hiburan agar aku tidak ketularan depresi seperti Papa." Devan menganggukkan kepalanya. Di balik pintu kamar, Cinta menangis membayangkan kalau ibu kandungnya adalah orang yang diperkosa, sementara Papa Anton juga tidak sepenuhnya bersalah.