"Sayang, sepertinya ketubannya sudah pecah. Tunggu sebentar, Kakak keluarkan mobil dulu." tanpa cuci muka Devan menuju garasi dan mengeluarkan mobilnya setelah itu memasukkan barang- barang keperluan bayi dan ibunya yang sudah sejak seminggu yang lalu disiapkan oleh Cinta karena memang sudah mendekati waktu persalinan.
Kemudian Devan masuk lagi ke dalam kamar dan keluar dengan Cinta yang digendongnya menuju mobil. Segera Devan melajukan mobilnya ke klinik dokter kandungan langganan mereka.
"Cinta, kamu masih kuat kan?" Cinta mengangguk dan tersenyum kepada Devan agar suaminya itu tetap tenang saat berkendara. Padahal sebenarnya, perut Cinta sudah sangat sakit karena dia mengalami kontraksi yang tidak berhenti sejak berangkat tadi.
"Aku aman Kak, kami fokus mengemudi saja!" Cinta kembali tersenyum kepada suaminya. Devan menjadi tenang sekarang. Dia kemudian segera menuju ke klinik bersalin yang di rekomendasikan oleh dokter Fitri.