"Jangan Kak, Aku sudah terlanjur mengatakan kalau kakak sudah memiliki calon istri dan kakak tidak mau orang lain tahu tentang kehidupan pribadi Kakak. Nanti kalau Kakak mengatakan aku istri kakak, mereka tidak akan percaya karena aku kan adiknya Kakak." Devan mengangguk dan kemudian menarik Cinta dan mereka kembali berbaring. Devan mencium bibir Cinta dan kemudian menaikkan pakaiannya yang ternyata sudah berganti pakaian tidur.
"Kakak yang menggantikan pakaianku?" Devan mengangguk dan kini dia sedang menciumi perut Cinta.
"Iya dong sayang, masa Mama atau Papa." Devan tersenyum tetapi tetap tidak berhenti menciumi perut istrinya.
"Kakak, bercandamu tidak lucu." Cinta kembali kesal dengan apa yang diucapkan Devan. Kini Devan kembali mendekati perut Cinta.
"Sayang, lihatlah! Mamamu marah-marah terus. Apakah Mama meminta jatah dari Papa?" Cinta menjewer telinga Devan dan keduanya kini tertawa bersama.