Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 60 - bercerai

Chapter 60 - bercerai

aku menunggu kevin menjemputku didepan sebuah taman,aku masih tak percaya dengan apa yang aku alami hari ini, bayangan kebahagiaan karena bertemu dengan aldo sirna sudah,semuanya hancur berkeping-keping.aku menangis,bukan menyesal dengan apa yang kualami,tetapi aku memikirkan putraku,juga aldo,mental aldo pasti akan down,aldo tidak hanya membutuhkan seorang istri,tetapi seorang sahabat yang bisa mengerti dan membuatnya merasa aman dan nyaman.

"aisyah,,,kenapa kau menangis?apa yang terjadi padamu,?"kevin datang dan segera mengajakku masuk kedalam mobil.aku tidak bisa menjawab pertanyaan kevin,aku justru semakin terisak dan menangis.

"kevin, bolehkah aku meminjam bahumu?aku butuh bersandar."aku melihat kevin mengangguk,aku bersandar dibahu kevin dengan devan berada didalam gendonganku,aku menangis,menumpahkan segala gundah yang masih ada dalam hatiku,sesak sekali rasanya,bagaimanapun aku adalah seorang manusia biasa,aku memiliki mimpi dan harapan tentang rumah tangga kami,aku benar-benar tidak menyangka akan seperti ini akhirnya,dan yang membuatku merasa bersalah,justru aku sendiri yang mendukung niat jahat dokter indah,sebelumnya kevin sudah memeperingatkanku tentang gelagat jahat dokter indah,aldo juga enggan saat itu, ketika kusuruh berterima kasih pada dokter indah dengan makan siang bersama,tetapi,dihatiku sama sekali tidak ada prasangka buruk pada siapapun,dan sudah sepatutnya aku mengucapkan terima kasih,apakah aku menyesal?tentu saja tidak, aku hanya merasa menjadi orang bodoh,aku menyeka air mataku dan tersenyum pada keviin.

"sudah cukup vin,terima kasih,ayo kita kerumah hafiz sekarang,ada yang harus aku diskusikan dengan kalian berdua,lagi pula kasihan baby devan,dia sudah diluar cukup lama."kataku sambil memeluk erat putraku.kevin segera membawa kami menuju rumah hafiz,saat kami sampai, anna sudah pulang,karena kami sampai di rumah hafiz sudah pukul sepuluh malam.aku kembali kekamarku,kuletakkan putraku didalam box bayi miliknya,kemudian aku mandi,aku berendam cukup lama,aku mendengar ketukan pintu dikamarku,akupun segera mengakhiri mandiku dan berganti baju,kemudian kukenakan jilbabku dan keluar.

"aisyah,maaf aku menganggumu,kevin bilang ada yang akan kamu diskusikan dengan kami,mau sekarang atau besok?"tanya hafiz yang masih berdiri didepan kamarku.aku pun tersenyum.

"kalau kau tidak capek,aku mau berbicara sekarang fiz," aku menunggu jawaban dari hafiz,dia tersenyum dan mengajakku duduk diruang tamu,tak lama kevin juga datang dengan membawa tiga cangkir kopi.

"terima kasih kevin,maaf merepotkanmu, hafiz terima kasih juga atas waktumu."aku tersenyum kepada keduanya,tetapi mereka menatapku penuh tanya, mata mereka penuh selidik,mungkin karena melihat mataku sembab,bahkan kevin yang menjemputku tidak tahu apa yang kualami hari ini.

"bicaralah aisyah,jangan membuat kami penasaran,kenapa kau tiba-tiba memintaku menjemputmu,sedangkan kau tadi menangis begitu lama,apa yang kau lakukan ditaman itu?"kevin tidak tahu kalau taman itu dekat dengan tempat tinggalku dan aldo sebelum kami pindah ke australia.

"iya aisyah,jangan membuat kami khawatir,cepat ceritakan,apa yang kau ingin kami bantu."hafiz juga memintaku untuk segera bicara.

"hafiz,kevin,aku akan bercerai dengan aldo."kevin yang sedang menyesap kopinya tersedak mendengar kata-kata ku.aku segera meminta maaf padanya.

"maafkan aku vin,hafiz,mungkin ini terlalu mendadak dan mengejutkan kalian,tetapi ini adalah kebenaran, aku ingin merepotkanmu fiz,aku mau kau mencarikanku pengacara yang bisa membantu proses perceraianku dengan aldo,bisa kan?"tanyaku pada hafiz,aku melihat hafiz dan kevin bengong mendengar kata-kataku.

"tapi kenapa aisyah,bukankah hubungan kalian baik-baik saja,apa yang sebenarnya terjadi,kau harus menceritakan pada kami,siapa tahu kami bisa membantu,mungkin kalian tidak harus bercerai,bagaimana dengan devan,dia sangat membutuhkan sosok seorang ayah." hafiz tidak menerima permintaanku begitu saja,dia memintaku menceritakan apa alasanku hingga aku harus bercerai dari aldo.aku pun mulai menceritakan seluruh kejadian yang aku dan aldo alami,kevin sampai menendang meja saking marahnya,sementara hafiz menatapku tajam,aku sampai tak berani menatap matanya,akupun menundukkan wajahku,air mataku kembali mengalir.

"dasar wanita iblis,aku kan sudah memberitahumu aisyah,tetapi kau tidak mendengarkanku,jadinya seperti ini kan,sekarang kalian yang harus menderita."kevin marah,dia meninggalkan aku dan hafiz,dia keluar rumah,entah pergi kemana.

"maafkan aku hafiz,mungkin aku adalah wanita yang sangat bodoh. bagaimana?kau bisa kan mencarikanku pengacara?untuk biaya,aku akan meminta bantuan kepada orang tuaku."aku memohon pada hafiz,dia pun mengangguk,kemudian hafiz menepuk bahuku,dia meninggalkanku,untuk menelepon seseorang.aku kemudian keluar untuk mencari kevin,dia sedang merokok diteras,aku menghampirinya.

"maafkan aku vin,aku harap kau dan hafiz mendukung keputusanku,hanya ini jalan keluar satu-satunya,dokter indah mengancam akan membunuh anaknya kalau aldo tidak segera menikahinya,sementara aku tidak mau berbagi suami dengannya,aku sangat mencintai aldo vin, aku tidak mau aldo menjadi lelaki yang tidak bertanggung jawab,jadi lebih baik kami berpisah,kasihan anak yang tidak berdosa yang belum lahir itu,bagaimana pun dia adalah darah daging aldo."aku menepuk bahu kevin,dia meraih tanganku dan meremasnya.

"aisyah,aku benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya yang ada dalam hatimu,apakah kau masih manusia? kau sungguh seperti malaikat."dia kemudian melepaskan genggaman tangannya.

"kevin,kumohon,jangan kau selalu memujiku,aku hanya manusia biasa,aku juga mempunyai banyak dosa.aku hanya ingin aldo bertanggung jawab atas anaknya,itu saja."aku melihat kevin tersenyum,dia kemudian mengajakku kembali keruang tamu,aku lihat hafiz juga baru saja menutup teleponnya.

"aisyah,aku sudah mendapatkan pengacara untuk membantu mengurus perceraianmu,aku harap kau bisa menghadapi ini,aku yakin kau wanita yang kuat, tetapi ada satu syarat yang harus kau penuhi aisyah,dan kau tidak boleh menolaknya."kevin mendekatiku,dia duduk dihadapanku.

"apa itu fiz?kalau aku bisa aku pasti akan memenuhi syaratmu."aku tersenyum pada hafiz dan kevin,mereka berdua adalah sahabatku,bahkan sudah kuanggap sebagai saudaraku.

"kau harus tetap tinggal disini bersama kami,sehingga kami bisa membantumu menjaga devan, yang kedua kau tidak usah membayar pengacaraku,aku sudah menyelesaikan semuanya,kau tinggal terima beres."hafiz kemudian meminum kopinya.

"tapi vin,aku tidak enak,kau sebentar lagi menikah,aku tidak mau mengganggu kalian,aku juga lebih nyaman tinggal sendiri, kau tenang saja fiz,aku bisa menjaga diri."aku mencoba meyakinkan hafiz.

"ya sudah aisyah,aku akan beristirahat dulu,kita akan membicarakannya lagi setelah aku pulang kerja besok. kau juga harus segera tidur,"hafiz meninggalkan aku dan kevin,kemudian aku mengobrol sebentar dengan kevin dan kami pun segera masuk kedalam kamar kami masing-masing,hatiku agak merasa lega sekarang, semoga semua ursanku dimudahkan,besok aku akan menemui kedua orang tuaku,sementara orang tua aldo biar aldo sendiri yang memberitahunya.