POV Mr. Ben,
Bibir mungil itu lembut dan hangat, menggodaku untuk membalas kecupan demi kecupannya, apa yang harus kulakukan, gemuruh di dadaku berdetak tak beraturan, aku ingin tetap mempertahankan akal sehatku tapi Jade begitu menggoda, aku larut dalam ciuman memabukannya, kedua tangannya di letakkan melingkar di atas leherku, Jade memutup mata dan larut dalam ciuman, seperti begitu menikmati ketika aku perlahan mencium lembut lehernya, dan mulai turun ke dadanya.
sekian menit berlalu, Jade mendorongku keras membuat aktivitas kami terhenti, Jade memperbaiki letak kemejanya yang sudah setengah terbuka, dan duduk kembali dengan tegak, raut wajahnya kembali datar, tidak ada marah atau rona senang disana, hanya diam seperti tidak terjadi apa apa.