Tiga bulan sudah semenjak kedatangan kami di kota ini, kami menetap di rumah baru bergaya minimalis namun tetap mengadopsi arsitektur struktur traditional khas Morocco.
Keadaan emosi ku sudah lebih stabil di banding sebelumnya, aku tidak terlihat seperti orang kebingungan lagi, walau aku masih menderita amnesia.
Ponsel yang diberikan suamiku membuatku lebih mudah berselancar di dunia maya mengakses segala informasi tentang negara lain, termasuk tentang Indonesia, negara di mana aku berasal.
Ponsel ini juga sangat membantuku untuk belajar berbahasa French dan Arab, dua bahasa yang digunakan di kota ini.
Kata dokter amnesia yang kuderita tidaklah parah, dan seiring dengan waktu semua ingatan itu akan kembali, aku masih cukup mengingat asal negaraku tapi tidak bisa merinci dengan jelas kejadian apa yang kualami disana, semua hanya berupa potongan potongan informasi yang amat minim yang berkelebat dalam otakku.