Sambungan telpon dari Valter membuat kami untuk sementara menghentikan diskusi, aku meminta ijin sebentar kepada Mr. Ben dan Manager lie untuk memberiku kesempatan mengangkat telpon, Manager Lie, dan Mr. Ben kemudian melanjutkan pembicaraan mereka di sofa tanpa ku, dengan perlahan ku bergerak menjauh dari mereka, agar bisa berbicara bebas dengan Valter,
Nomer yang muncul bukan nomer Valter yang biasa ia pakai, tapi aku bisa memastikan bahwa itu sambungan dari Valter, tidak banyak orang yang tahu dengan nomer ponselku,
"Hello, honey," ucap Valter dari seberang sana,
"Hello," rasanya aku tidak sabar untuk memberondongnya dengan segala pertanyaan mengapa ia hanya berkabar via email dan bagaimana bisa ponselnya eror, fuft... baru dua hari saya aku ditinggal pergi, hidupku terasa sangat merana, nada dan getaran suara Valter yang tenang membuatku ingin sekali memeluknya, aku rindu.