Chapter 2 - Part 2

Pagi itu Farhan sudah sampai di dalam ruangan. Farhan melihat Renata baru saja tiba .

"Pengumuman semua... Mulai sekarang Renata menjadi sekertaris pribadi saya dan ruangan dia di dalam bertukar posisi dengan sekertaris pribadi saya yang lama" ucap Farhan mengumumkan pada seluruh karyawan

"Rena... Kamu hebat bisa di angkat jadi sekertaris pribadi bos" ucap Karyawan lain.

"Renata.. Kemasi barangmu, lalu bawa ke dalam. Masih banyak yang harus kamu kerjakan" perintah Farhan

"Baik pak" ucap Renata

Renata baru duduk di meja kerja barunya. Farhan menghampiri Renata dan berkata, "besok pagi ada perjalanan bisnis ke Jepang, selama seminggu bersiaplah"

"baik pak" ucap Renata

"Rena" panggil Farhan

"Ada yang bisa saya bantu pak" tanya Renata

"tugas baru kamu mencatat semua kegiatan saya" ucap Farhan

"Baik pak" ucap Renata

"Apa ada yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya Farhan

"Saya sudah mengerti pak.. Jika tidak ada yang ingin bapak bicarakan lagi... Saya mohon izin untuk memeriksa beberapa dokumen untuk persiapan perjalanan bisnis kita pak" ucap Renata

"Selamat bekerja" ucap Farhan meninggalkan meja Renata dan duduk kembali di kursinya.

___________

"Farhan" teriak wanita berkaki jenjang itu dari kejauhan.

"Selamat siang Bu, ada yang bisa saya bantu" ucap Renata.

"Saya ingin bertemu dengan Farhan" ucap wanita itu

"Mohon maaf Bu,, apa sebelumnya sudah membuat janji terlebih dahulu dengan bos kami?" ucap Renata

"Janji..??? Saya pacarnya masa saya harus membuat janji ketika ingin bertemu dengan pacar saya" teriak wanita itu.

"Saya paham Bu, tapi ini kantor ada prosedurnya untuk bertemu dengan atasan kami" ucap Renata dengan tegas.

"Fani" sapa Farhan

"Sayang... Katakan pada sekertaris mu itu bahwa aku pacarmu" ucap Lisa

"Hentikan ini kantor Lis.. kalau mau tunggu jam kantor habis" ucap Farhan

"Maaf Bu.. Jika tidak ada lagi yang di perlukan, silahkan keluar dari ruangan pak Farhan" ucap Renata dengan tegas.

Lisa keluar dari ruangan dengan rasa jengkel dan penuh amarah, "bisa-bisanya wanita rendahan itu mengusirku... Lihat saja nanti" ucap Lisa dengan geram.

"Terimakasih Renata" ucap Farhan

"Sebaiknya bersikap profesional saja lah pak. Tidak seharusnya pacar Anda datang ke kantor" ucap Renata.

"Lisa bukan pacarku" jelas Farhan

"Tidak perlu menjelaskan padaku pak. Itu tidak penting untukku" ucap Renata

"Lisa menyukaiku dan sangat terobsesi denganku" jelas Farhan

"Dia" Farhan melanjutkan ucapannya namun terhenti oleh Renata.

"Saya izin ke toilet sebentar ya pak" ucap Renata

"Baiklah" ucap Farhan kecewa.

Renata pergi meninggalkan Farhan dengan wajah kesal, "bisa-bisanya pak Farhan tidak mengakui pacarnya dan untuk apa juga dia menjelaskan padaku.. Apa pak Farhan memiliki perasaan denganku?" gumam Renata

_____________

"Pesawat berangkat jam 8 pagi.. Aku akan menjemputmu Rena" ucap Farhan melalui pesan singkat pada ponselnya

"Baik pak" jawab Renata

"Aku akan tiba dalam 15 menit... Tunggu di luar" perintah Farhan

"Baik pak" jawab Renata.

Tin...tin..tin ..

Terdengar suara mobil Farhan, ia membuka jendela mobilnya.

"Ayo berangkat" ucap Farhan turun dari mobilnya dan mengangkat koper milik Renata ke dalam bagasi mobilnya

"Terimakasih pak" ucap Renata sungkan

"Apa semua sudah siap? Tidak ada yang tertinggal" tanya Farhan

"Sudah siap semua pak.. Mari berangkat" ucap Renata

Selama perjalanan menuju Jepang Renata dan Farhan hanya diam mematung. Renata pertama kali naik pesawat ia kagum dengan keindahan awan dari balik jendela pesawat. Ada masalah di dengan cuaca hari itu yang membuat pesawat harus transit segera. Sesaat setelah pesawat mendarat Rena yang mabuk pesawat tanpa sadar meraih tangan Farhan dan memegang kepalanya.

"Rena.. Apa kau baik-baik saja?" tanya Farhan

"Aku pusing pak" jawab Renata lemah

"Astaga kamu pucat sekali.. Apa kau mabuk pesawat Rena" tanya Farhan

"Sepertinya memang saya mabuk naik pesawat pak.. Ini pertama kali saya naik pesawat" ucap Rena

"Ayo duduk dulu Rena" Farhan memapah Renata menuju kursi dan memberikannya sebotol air mineral

"Terimakasih banyak pak.. Maaf sudah membuat Anda kerepotan" ucap Renata

"Tidak masalah.. Cuaca sangat buruk saat ini.. Pihak bandara menyediakan penginapan untuk kita bermalam hari ini besok pukul 5 pagi kita akan melanjutkan perjalanan jika kondisi sudah memungkinkan.. Jika kondisimu masih belum stabil akan ku batalkan proyek di Jepang" jelas Farhan

"Tidak perlu dibatalkan pak.. Saya yakin, saya mampu mengatasi ini" ucap Renata

"Aku akan mengambil kunci penginapan dari pihak bandara, kamu tunggu disini" ucap Farhan

"baik pak.. saya akan menunggu bapak Disini" ucap Renata lemah

Farhan kembali dengan wajah sumringah, "Rena.. Ternyata kita hanya dapat satu kamar" ucap Farhan.

"Bukankah bapak bisa membayar lebih untuk ini.. Mengapa bapak hanya menerima jika diberi satu kamar" ucap Renata

"Kamu benar Rena.. Ini karena aku tidak ingin meninggalkanmu dengan kondisi sakit seperti ini.. Aku akan merawatmu.. Jangan khawatir aku tidak berani macam-macam denganmu" ucap Farhan

"Siapa yang tau apa yang akan terjadi nanti jika kita berada dalam satu kamar pak" ucap Renata

Tubuh Renata yang masih lemah di papah oleh Farhan menuju kamar mereka. Sebenarnya Renata risih dengan perlakuan bosnya itu. Namun ia sedang tak berdaya saat ini dan memilih untuk diam.

"Apa kamu tidak ingin membersihkan dirimu dulu Rena" tanya Farhan

"Saya belum kuat berdiri sendiri pak" jawab Renata

"Mau saya bantu Rena" Farhan memberikan tawaran untuk membantunya ke dalam kamar mandi.

"Terimakasih pak, saya bisa melakukannya sendiri" ucap Renata

"Jika butuh bantuan teriak saja" ucap Farhan

"baik pak" jawab Renata.

Setengah jam berlalu dan Renata tidak keluar dari kamar mandi. Ternyata Renata pingsan di dalam tanpa mengenakan pakaian

"Bagaimana bisa dia begitu ceroboh" gumam Farhan

"Dia sangat cantik jika melihatnya tak berdaya seperti ini... Apa yang ku pikirkan... Mana bisa aku menyentuh orang yang tidak sadarkan diri.. Ingin rasanya aku menghisap darahnya" ucap Farhan dalam hatinya.

Farhan mengurungkan niatnya untuk menyentuh tubuh indah Renata. Ia dengan sigap menggendong Renata dan membaringkan di tempat tidur kemudian ia memakaikan baju pada tubuh Renata. Setelah itu Farhan mengompres Renata dengan sabar. Bak seorang pengantin baru, Farhan sangat telaten mengurusi Renata. Farhan kemudian tertidur sambil menggenggam tangan Renata

"Pak Farhan terlihat tampan dan baik hati.. Sayang ia sudah memiliki kekasih" ucap Renata.

"Andaikan pak Farhan belum memiliki kekasih mungkin masih ada kesempatan untukku mengenal pak Farhan lebih dalam lagi.. Sadarlah Rena... yang berada di hadapanmu adalah bosmu... inget statusmu" ucap Renata menyadarkan dirinya

"Rena.. Kamu sudah bangun.. Bagaimana keadaanmu" tanya Farhan sambil mengecek suhu tubuh Renata.

"Sudah lebih segar pak, terimakasih ya pak. Pilihan bapak tepat memilih satu kamar saja untuk kita. Jika semalam kita beda kamar, mungkin sekarang saya masih di kamar mandi" ucap Renata

"Maaf semalam apa yang seharusnya tidak saya lihat terpaksa saya lihat" ucap Farhan

Rena memalingkan wajahnya yang malu karena pertama kali tubuhnya di lihat oleh seorang pria dengan kondisi tidak sadarkan diri.

"Sudah jam 4 pak, sebaiknya kita bersiap-siap" ucap Renata

Renata dan Farhan bergegas menuju Bandara dan siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Jepang..