Tap! Tap! Tap!
Aryk menuruni anak tangga dengan hati berbunga-bunga. Setelah menandatangani kontrak dengan klien hari ini, ia akan pergi menjemput istrinya. Pagi ini, ia hanya perlu menemui satu orang klien.
"Ekhem …. Sepertinya bahagia sekali?"
Rosida menggoda putranya sambil menata piring di meja makan. Ia membuat roti panggang untuk sarapan pagi mereka hari ini. Orang yang digoda itu hanya memamerkan senyum lebar.
"Ada hal baik apa yang membuat wajah kusut itu berubah cerah?" tanya Surendra.
"Tebak dong!" Aryk sengaja mengajak orang tuanya bermain tebak-tebakan.
"Apa ya?" Rosida pura-pura berpikir.
"Cuma satu hal yang bisa membuat dia tersenyum begitu," ucap Surendra.
"Apa itu, Pah?" Rosida semakin penasaran.
"Mungkin … dia sudah menemukan istrinya."
"Wah! Benar, Sayang?"
Aryk mengangguk. Kedua orang tuanya ikut bahagia. Mereka sangat menyukai wanita itu. Gheisha wanita yang baik, meski hanya sekilas, Rosida tahu seperti apa sifatnya.
***