"Kalau sangat rindu, kenapa cuma sedikit?" tanya Aryk.
"Apanya yang sedikit?" Gheisha balik bertanya karena tidak mengerti.
"Ininya!" Aryk lalu balas mencium bibir Gheisha. Mereka berciuman untuk saling melepas rindu. Setelah mereka puas melepas rindu, mereka pergi berjalan-jalan sambil mencari makan malam.
Walau mereka jalan bersama, tapi di belakang mereka para pengawal tetap mengikuti. Kejadian-kejadian yang terjadi belakangan ini sangat membuat Aryk cemas. Setelah melukai Gheisha, mereka juga menyakiti Icha. Ancaman mereka bukan main-main, seperti ada dendam yang sangat dalam padanya.
"Ghe, mulai saat ini dan seterusnya, kamu tidak boleh pergi tanpa pengawal," ucap Aryk.
"Kenapa? Apa orang yang menabrakku masih belum tertangkap?"
"Belum." Andai Gheisha tahu tentang Indah, gadis yang dititipkan kepada mereka oleh Pak Sukmo, mungkin istrinya itu juga tidak akan percaya.
