'Kenapa masih belum keluar juga?'
Tamara bertanya-tanya dengan pandangan menatap lurus ke kamar bosnya. Sudah jam delapan pagi, tetapi belum ada tanda-tanda sang bos sudah bangun. Apakah ia harus keluar ke kantor sendiri?
"Selamat pagi, Tama."
Tiba-tiba Sammy sudah berdiri di belakang Tamara dan menyapanya sambil menarik pinggang gadis itu. Tamara begitu terkejut saat pandangan mereka bertemu. Keheningan terjadi beberapa saat lamanya.
Keduanya sama-sama tidak menyangka karena bisa bertemu kembali. Hadiah pertemuan diberikan oleh Sammy tanpa permisi. Ia mengecup bibir pucat gadis itu.
"Ehm … lepaskan aku, Sam!" Tamara mendorong pemuda itu. "Kenapa … kamu?"
"Kita bertemu lagi, Tama. Kau, senang 'kan, ha … ha …."
Tamara merasakan sekujur tubuhnya gemetar. Bulu kuduknya berdiri saat mendengar suara tawa laki-laki di hadapannya. Ia terlihat sangat mengerikan di mata Tama.
'Kenapa Sammy seperti berubah menjadi monster yang menyeramkan?'