"Si. Ada Zen di ruang tamu," kata Dandelion.
"Zen? Mau apa dia kesini?" tanya Sisi.
"Tidak tahu." Dandelion menjawab singkat lalu pergi ke kamarnya.
'Siapa lagi itu?' Irgi yakin nama itu adalah nama laki-laki. Ia mengikuti di belakang Sisi. Ia ingin melihat siapa laki-laki bernama Zen itu. Saat ia tahu, Zen yang dimaksud adalah aktor yang baru kembali setelah melakukan kerjasama dengan rumah produksi film di Jepang, Irgi pun kembali merasa cemburu.
Perasaannya semakin kacau. Mengapa jadi banyak orang yang mengejar cinta kekasihnya? Ia sengaja duduk sambil merangkul pinggang Sisi, menunjukkan pada laki-laki itu bahwa Sisi adalah miliknya.
"Ini, untukmu," ucap Zen sambil menyerahkan bunga di tangannya.
"Terima kasih."
"Bagaimana keadaanmu? Sudah sehat?"
"Hem. Oh, iya, Zen. Perkenalkan, dia … tunanganku, Irgi."