Tap! Tap! Tap!
Terdengar langkah kaki menghentak lantai. Bukan satu dua pasang, tapi beberapa pasang kaki yang melangkah cepat bersamaan. Aryk menoleh dan seketika berdiri saat melihat ke arah suara.
Tidak hanya Irgi yang datang ke rumah sakit. Dandelion, Lesiana, Sisi, dan kedua orang tua Aryk. Tidak heran mereka juga datang. Mereka mengenal Selly sebagai teman Aryk. Mereka juga menganggap gadis itu seperti putri mereka.
"Sayang!"
Bruk!
Dandelion memeluk suaminya. Ia merasa bersalah sudah menuduh mereka berdua selingkuh. Ia meragukan kejujuran suaminya, hatinya ditutupi perasaan cemburu.
"Aku minta maaf, Mas."
"Tidak. Aku yang harus meminta maaf padamu. Dan, terima kasih. Terima kasih pada semuanya. Kalian … datang untuk menjenguk Selly."