"Kalian, jadi pindah rumah?" tanya Rosida dengan sedih.
"Dandelion ingin tinggal di rumah mendiang ayahnya, Ma. Kami akan sering berkunjung kemari," jawab Aryk mencoba memberi pengertian.
"Bagaimana kalau Sammy biar tinggal bersama kami di sini? Dia juga tidak minum ASI 'kan, jadi biarkan dia di sini. Kami jadi ada teman untuk menghabiskan masa tua di rumah," kata Surendra.
Aryk menoleh ke arah istrinya. Dandelion tidak ingin berpisah dengan anaknya, tapi tidak tega melihat kedua mertuanya. Meski tidak rela, tapi ia akhirnya mengangguk setuju.
"Ya sudah. Nanti, kami datang dua hari sekali untuk menjenguk Mama dan Sammy." Aryk berpamitan kepada orang tuanya. Mereka akan tinggal di rumah lama Gheisha. Rumah yang penuh kenangan untuk istrinya.
"Cuma Mama dan Sammy yang kalian pikirkan. Bagaimana dengan Papa?" Surendra merasa cemburu karena tidak ikut disebut oleh putranya.Ā
"Tentu saja, Papa, juga ada di sini. Masa Aryk tidak menjenguk, Papa," ujar Aryk.