"Mau kemana?" tanya Aryk.
Dandelion melangkah pergi setelah mengantar Aryk ke kamar mandi. Tangannya dicekal oleh Aryk. Laki-laki itu menahannya dan menyuruh Dandelion memandikannya.
"Kamu mau mandi, Mas. Makanya aku mau keluar," jawab Dandelion.
"Apa kamu tidak lihat? Tanganku terluka, perban di kepala juga tidak boleh terkena air. Apa kau mau pergi begitu saja?"
"Lalu, aku harus bagaimana?"
"Mandikan aku!"
"Hah? Memandikan, Mas?"
Aryk menatap tajam sang istri yang bersemu merah. Laki-laki itu sangat senang, melihat istrinya malu-malu seperti itu. Rasanya ingin memakan tubuh itu sampai habis.
'Kau sudah melarikan diri dariku, menyembunyikan Sammy, dan membohongiku. Berpura-pura menjadi wanita lain untuk menggodaku, kau sangat nakal, Ghe-Ghe Sayang. Aku akan melakukan hal yang sama padamu. Sekali-sekali, aku menjahili kamu.'
