Hari semakin gelap, matahari pun mulai terbenam. Kami yang saat itu tak dapat keluar dari rumah panti hanya menunggu pak Seto datang untuk mengantar kami pulang. Rumah panti yang sedari tadi siang terasa sepi tanpa adanya suara anak-anak panti membuat kami penasaran, sehingga kami memutuskan untuk berkeliling melihat kondisi kamar anak di lantai atas.
Setelah kak Dita siuman dari pingsannya yang kedua kali, ia menjadi semakin waspada akan situasi sekitar. Kak Dita juga merasa ada yang aneh dari panti asuhan ini sehingga ingin menyelidiki lebih dalam kondisi panti saat kami masih di dalam ruangan besar.
"Kak sudah sadar? Apa ada yang pusing?" Tanyaku memastikan kepada kak Dita agar tidak ada yang cedera saat ia terjatuh tadi.
"Iya aku nggak apa kok. Kalau pusing, ia sedikit pusing, kerasa mual juga sih. dek, kamu bawa minyak angin nggak? Aku minta dong." Ucap kak Dita yang mulai nggak tahan dengan rasa pusing dan mual yang kami alami.