"Benar Tuan, sepertinya kalung itu mempunyai kekuatan yang sangat besar." ucap Nenek Siam dengan tatapan penuh.
"Apa menurutmu begitu? aku sama sekali tidak ingat siapa aku. Apa Nenek mau menceritakan padaku bagaimana aku bisa bersamamu?" tanya Alexander dengan tatapan penuh.
Mendengar pertanyaan Alexander, Nenek Siam bangun dari duduknya dan berjalan keluar. Alexander mengerutkan keningnya merasa heran dengan sikap Nenek Siam.
"Nenek itu belum menjawab pertanyaanku, tapi pergi begitu saja? apa sebenarnya yang terjadi? siapa aku sebenarnya?" tanya Alexander dengan perasaan bingung.
Masih dalam kebingungannya tiba-tiba Nenek Siam kembali datang menghampirinya.
"Maafkan aku Pangeran, tadi aku keluar untuk memastikan kalau di luar sana tidak ada prajurit yang bisa mendengar pembicaraan kita." ucap Nenek Siam kembali duduk di samping Alexander.
"Tadi Nenek memanggilku siapa? Pangeran? apa namaku Pangeran?" tanya Alexander berusaha duduk agar lebih leluasa bicara dengan Nenek Siam.