Entah apa yang kini dirasakan oleh Allea. Yang jelas rasa gelisah, takut, serta bingung bercampur menjadi satu bagian perasaan yang mampu membuat peluh di pelipisnya tercetak walaupun sedikit.
Ia kini memikirkan bagaimana caranya untuk segera meretas sistem fungsi yang di kendalikan oleh sistem untuk mendatangkan bencana bagi yang lainnya. Bingungnya lagi, ia kini memikirkan nasib Vrans. Sudah dapat di pastikan jika laki-laki itu tidak tahu menahu dengan rencana selanjutnya. Karena kini, semua andil keselamatan Sean dan Erica sepenuhnya berada di tangannya.
Allea menaruh anak rambutnya yang menjuntai ke belakang telinga, lalu membasahi bibirnya yang terasa kering. "Mengenai tawaran mu untuk kembali." ucapnya yang masih mengingat detail tentang apa yang diucapkan oleh Hana pada malam itu. Ia bukan pribadi yang pelupa, jadi siapapun yang pernah memberikan harapan palsu padanya, ia akan selalu ingat