"Jadi, apa yang sudah kamu dapatkan?" Tanya Erica dengan penasaran, ia mendongakkan kepalanya sampai terlihat rahang kokoh milik Sean yang terlihat begitu menawan. Astaga masih sempat-sempatnya ia berpikiran seperti itu. Tapi percayalah, menatap seorang laki-laki dari bawah adalah hal yang paling memabukkan sedunia. Seakan-akan titik fokus sudah terpacu pada setiap pahatan sempurna yang telah di ciptakan Tuhan.
"Allea." gumam Sean dengan nada datarnya. Tak ayal dadanya mulai naik turun mengingat kembali sosok Hana yang sangat ia benci. Tadi, ia hanya menyelipkan kadar humoris supaya amarahnya ini sedikit tersingkirkan. Tapi begitu mengingatnya kembali, hal ini memang sangat tidak pantas untuk di buat bahan lelucon. Karena pembunuh bayaran adalah hal yang harus di hindari bagaimana pun keadaannya.
Terlebih lagi jika tidak bisa menghindari mereka, maka sudah dapat di pastikan jika hari itu adalah hari terakhir melihat bagaimana bumi dan segala isinya menjalankan aktivitasnya.