Orlin mengerucutkan bibirnya menatap layar ponsel dengan pahit. Ia kesal dengan Erica yang selalu saja menyepelekan keselamatan dirinya demi menolong sahabatnya yang berada di dalam zona berbahaya. Bahunya merosot, ia duduk di lantai masih di dampingi dengan Raquel yang sedari hanya melamun dengan tatapan benar-benar kosong. Entah apa yang gadis itu pikirkan tapi yang jelas ia tidak ingin mengganggu Raquel yang mungkin masih terkejut dengan kejadian ini. Ya jelas saja, ia tidak tau apapun mengenai Paula dan pembunuh bayarannya yang mengincar Xena. Terlebih lagi mayat Paula yang berlumuran darah berada tepat di dalam rumahnya.
"Erica nyebelin banget sih!" Pekiknya dengan raut wajah yang masam. Ia mencari kontak Xena untuk menghubungi gadis itu.