Franz diam mematung memandang kepergian Nona dan Bryan. Ia merasa ada yang aneh dengan hatinya. Melihat Nona meneteskan air mata membuat sayatan di dalam hatinya. Calista segera bergelayut manja di lengan kekar Franz. Wanita itu memandang wajah Franz lagi.
"Sayang, aku sudah bilang bukan. Wanita miskin sepertinya hanya butuh uang saja. Maka dari itu, kau tidak perlu memikirkannya lagi ya?" pinta Calista dengan manja. "Bukankah berada di samping Bryan sudah pasti bekerja sebagai kekasih bayaran? Itu sudah jelas membuktikan kalau dia wanita bayaran."
Franz memandang wajah Calista. Pria itu mengangguk pelan tanpa mau mengatakan apa-apa lagi. Ia membawa Calista untuk mengambil minuman yang tertata rapi di meja bundar yang ada di tengah lokasi perjamuan.