Franz membuka mata saat merasakan angin menerpa kulit tubuhnya secara langsung. Pria itu bisa merasa dengan jelas tubuh seseorang yang sedang memeluknya. Kepalanya miring ke samping untuk melihat sosok tersebut. Franz mengukir senyuman kecil saat melihat Calista kini memeluk tubuhnya dengan mesra. Tubuh mereka sama-sama tidak mengenakan busana. Franz sendiri tidak tahu apa yang sudah terjadi. Namun, jika hal itu bisa membuat Calista bahagia. Maka ia tidak keberatan untuk melakukannya.
"Hei, selamat pagi," ucap Franz lembut sambil mengusap pipi Calista.
Calista mengerjapkan kedua matanya. Wanita itu memandang wajah Franz dengan tatapan yang belum jelas. Bibirnya mengukir senyuman ketika melihat Franz telah bangun lebih dulu darinya.
"Franz, aku sangat bahagia," ucap Calista dengan mesra. Suaranya masih serak karena tenggorokannya yang kering. "Setelah sekian tahun aku meningingkannya. Kini aku bisa memilikimu juga," ucap Calista dengan senyum bahagia.