Vivian mengambil minuman kaleng dari dalam kulkas. Ia terlihat pucat karena kurang istirahat. Setelah membuka minumannya ia bersandar di dinding. Wanita itu meneguk minumannya secara perlahan.
Vivian bersembunyi di sebuah rumah yang ada di ujung kota. Sebuah perumahaan yang hanya berjumlah beberapa saja. Bisa di bilang kota terpencil. Tidak banyak orang yang tertarik untuk tinggal di wilayah tersebut karena keberadaannya yang jauh dari kota. Vivian sengaja memilih tempat itu karena ia tidak ingin ditemui oleh Mark. Vivian tidak tahu kalau sebenarnya Mark sudah tahu di mana ia kini berada.
Rumah yang kini ia tempat sangat sederhana. Rumah tidak berpenghuni yang sudah sejak lama di tinggalkan oleh pemiliknya. Perabotnya masih bagus dan bisa digunakan. Namun sayangnya berdebu dan rumah itu sangat kotor. Bahkan ketika matahari dan udara berhasil masuk ke dalam yang terlihat hanya debu berterbangan.
