"Bryan, apa ini benar-benar dirimu? Apakah kau sadar mengatakan itu?" Momochi masih tidak percaya dengan tingkah laku Bryan pagi itu. Ia takut, jika nanti Bryan bisa berubah pikiran dan membuat hatinya sakit lagi.
Bryan mengambil tangan Momochi dan meletakkannya di pipi. Bibirnya tersenyum menatap wajah sang kekasih. Sorot matanya benar-benar terlihat tulus. Tidak terlihat sama sekali kalau kini ia sedang berbohong atau berdusta.
"Sayang, sekarang sangat sulit bagimu untuk percaya dengan perkataanku?" Bryan mengecup punggung tangan Momochi hingga berulang kali.
"Kau yang membuatku tidak percaya, Bryan. Jadi, jangan salahkan aku jika kini sifatku seperti ini." Momochi masih belum mau bersikap terbuka kepada Bryan. Ia masih menjaga hatinya agar tidak di bohongi lagi. Sikap kasar Bryan benar-benar memberi trauma di dalam hatinya.
"Aku sudah bilang kalau itu semua hanya hukuman agar kau tidak mengulanginya lagi." Bryan mencubit hidung Momochi dengan gemas.