Markas The Tiger, Pukul 2 Pagi.
Bryan dan Mark baru saja tiba di markas mereka. Setibanya di sana, beberapa pria berbadan tegap menyambut kedatangan Bryan. Mereka semua berbaris dan menunduk hormat. Walau Mark tidak memberi kabar apapun kalau Bryan akan datang ke markas. Tapi, sebagian telah memberi kabar akan kedatangan Bryan saat itu.
"Di mana dia?" Bryan menatap wajah Mark dengan tajam. Ia sudah tidak sabar melihat wajah wanita yang sudah menjebak kekasihnya. Bahkan pria itu juga sudah siap memberikan pelajaran yang setimpal nantinya.
"Di sana, Bos." Mark menunjuk ke arah lorong yang memang selalu mereka gunakan untuk meletakkan para musuh yang tertangkap. Bryan tidak mau mengukur waktu lagi. Setelah melihat jam tangan yang melingkar di tangannya, ia segera berjalan menembus lorong temaram tersebut.