Setibanya di dalam kamar tersebut, Mark terlihat bingung. Kamar itu rapi seperti tidak berpenghuni. Tidak ada tanda-tanda bekas kehidupan di sana. Mark berjalan memeriksa ke segala sudut ruangan. Semua sama. Tertata rapi seperti sebuah kamar yang belum di huni. Semakin ke situ, rasa curiga Mark semakin menjadi. Ia tahu tidak mungkin kamar itu tidak di tempati jika sebelumnya sengaja di sewa.
Seorang perawat masuk ke dalam kamar. Perawat wanita itu menatap Mark dengan tatalan menuduh karena sudah lancang masuk ke dalam kamar yang telah di pesan orang lain.
"Maaf, Tuan. Apa yang Anda lakukan di kamar ini?"
"Di mana penghuninya?"
"Penghuninya tidak jadi menyewa kamar ini. Dia sudah pulang ke rumah beberapa jam yang lalu. Pasien memilih untuk rawat jalan saja."
"Bukankah kamar ini untuk keluarga pasien? Bagaimana bisa pasien tinggal di sini?" Mark tidak mau menyerah begitu saja. Bahkan perawat wanita yang kini berdiri di hadapannya tidak luput dari rasa curiganya.