Paul berjalan cepat menelusuri jalan yang ada di gang sempit. Malam ynag gelap membuatnya kesulitan melihat cahaya di depan. Ia terus saja berlari untuk menghindar dari pria yang sejak tadi mengikutinya. Wajahnya benar-benar takut. Paul merasa kalau pria itu adalah pria yang sengaja di kirimkan Bryan untuk menyingkirkannya.
"Sial! Aku tidak paham kota Roma. Ke mana aku harus bersembunyi?" Paul mempercepat langkah kakinya. Sedangkan pria yang sejak tadi mengikutinya juga semakin dekat. Ia hampir frustasi karena jalan yang ia tempuh tidak kunjung mendapat ujung. Hingga akhirnya, langkah kakinya harus berakhir saat menyadari gang yang ia lewati pada ujungnya adalah jalan buntuh.
"Sial, dimana jalannya."
Paul memutar tubuhnya untuk melihat orang yang mengejarnya sejak tadi. Namun ketika ia memutar tubuhnya ternyata tidak ada satu orangpun di belakang sana. Hanya ada jalan kosong yang sunyi. Paul berjalan secara perlahan untuk memastikan kalau memang tidak ada orang di belakang sana.