Di dalam kamar, Momochi tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia kepikiran dengan Bryan yang malam ini tidur di apartemennya. Berhubung apartemen itu sederhana, jadi hanya memiliki satu kamar saja. Bryan memutuskan untuk tidur di sofa yang ada di depan televisi. Sangat sulit di percaya memang. Mengingat kalau Bryan adalah pria kaya yang suka dengan kemewahan. Tapi malam ini pria itu sudah membuktikan kalau tidak selamanya ia memilih kemewahan.
Momochi miring ke kanan dan miring ke kiri dengan mata yang belum terasa mengantuk. Ia memandang langit-langit kamar dengan perasaan bingung. Selimut yang sejak tadi menutup tubuhnya ia remas dengan wajah bingung.
"Kenapa dia harus tidur di sini? Kenapa dia tidak pulang saja? Di sana sangat dingin. Jika tidur di sofa sampai pagi, dia bisa sakit." Momochi duduk di atas tempat tidur. Ia memandang pintu kamar dengan wajah galau.