"Salsa, apa kau mabuk?" Bryan mendekat di bibir Salsa dan mencium aroma mulut wanita itu. Tidak ada yang salah. Bahkan sedikitpun tidak ada aroma alkohol di sana. Bryan menatap wajah Salsa yang menunduk. Ia menghela napas dengan kasar.
"Salsa, apa yang kau harapkan dari pria sepertiku? Apa kau pikir aku jauh lebih baik dari apa yang kau pikirkan? Kau salah Salsa. Aku pria jahat yang tidak memiliki hati. Kau bisa dekat denganku seperti ini karena sejak awal aku sudah menganggapmu sebagai adik kandungku. Aku harap, kau tidak meminta lebih dari hubungan kita yang sudah ada."
"Maafkan saya, Tuan. Tolong jangan sampaikan hal ini kepada orang tua saya. Saya bisa di hukum," ucap Salsa dengan wajah takut.
Bryan menyentuh pipi Salsa dan tersenyum. "Tidak akan. Sekarang pergilah dari kamarku. Aku tidak akan membahas dan mengingat masalah ini lagi. Aku ingin mandi dan tidur. Besok pagi aku akan pergi ke Roma."
