"Leonard? Saudara kembar?" Vero mematung dengan wajah bingung. Ia berusaha mencerna kalimat yang baru saja di katakan oleh suaminya. Cukup aneh memang. Mengingat sejak kemarin suaminya belum mau menceritakan perihal keluarganya.
"Ya sayang. Kami saudara kembar. Tapi, saat kedua orang tua kami meninggal, dia memiliki sifat yang aneh. Dia memiliki hati yang …" Leon menahan kalimatnya. Ia kembali mengingat sikap Leonard saat masih 20 tahun. Pria itu dengan berani membunuh teman sekelasnya dengan tongkat baseball. Hanya karena rekannya mengatai dirinya tidak memiliki orang tua lagi.
"Apa Leonard orang jahat?" sambung Vero dengan wajah bingung.