Franz segera menghentikan langkah kakinya. Sebuah belati melintas tepat di depan wajah Frans. Belati panjang dan tajam itu tertancap di dinding kayu rumah kumuh yang mereka kunjungi. Ia memandang ke arah samping posisinya tadi berdiri. Segerombolan pria berdiri di sana dengan menodongkan pistol. Ada senyum licik di sudut bibir pria-pria asing yang berjumlah sekitar enam orang tersebut.
Bryan menekan tombol pada jam yang ada di tangannya. Itu adalah alarm yang biasa ia gunakan ketika ia atau Franz dalam bahaya. Alarm itu akan menghubungkan mereka kepada Mark dan Mike. Biasanya setelah mereka menekan tombol bahaya itu, dalam hitungan menit saja pasukan The Tiger sudah berkumpul untuk menolong mereka. Di jam itu juga ada gps yang sengaja di pasang untuk memudahkan pasukan The Tiger mengetahui keberadaan bos mereka.
"Franz, masuklah. Selamatkan Nona. Aku akan menghadapi mereka," ucap Bryan dengan tatapan yang menyakinkan. "Jangan khawatirkan keselamatanku!"
