"Dia memang wanita yang bodoh! Aku tidak menyangka jika bisa mengalahkannya. Sekarang Bos Bryan tidak lagi percaya dengan dirinya. Bahkan namanya sudah tidak di anggap lagi di dalam The Tiger."
Vero terdiam tanpa mau memandang ke belakang. Ia kenal betul suara wanita yang kini berbicara di belakangnya. Vero memandang wajah Leon sambil menggenggam gelas minuman di tangannya. Ia menahan emosinya meskipun kini amarahnya telah penuh di ubun-ubun.
"Kenapa kau tega melakukan semua ini kepada Vero? Bukankah dia sangat baik kepadamu?" tanya pria yang kini duduk di depan Vanesa. Pertanyaan itu sudah cukup mewakili pertanyaan yang kini memenuhi pikiran Vero.
"Baik kau bilang?" Vanesa terlihat tidak setuju kalau pria itu mengatakan Vero baik terhadap dirinya. Ia tertawa geli seolah ada yang lucu. Meneguk minumannya yang ada di hadapannya langsung dari botolnya. "Ya, dia memang baik. Tapi, dia seorang penjilat!" sambung Vanesa lagi.