Nona merespon gerakan Franz. Ia sudah tidak lagi bisa menguasai kesadarannya. Nona seperti wanita jalang yang sedang mabuk berat. Keadaannya memang sangat menyedihkan. Namun, di sela-sela ketidak sadarannya. Ia masih berjuang untuk menolak. Tangan Franz yang ada di pipinya ia pegang dan ia jauhkan dari wajahnya.
"Tidak, Bryan. Jangan lakukan ini. Lebih baik kau bunuh aku saja daripada kau harus melakukannya," lirih Nona dengan tetes air mata di pipinya. Wanita itu frustasi. Ia sangat butuh tapi tidak mau salah langkah dan menghianati suaminya.
Franz tertegun saat mendengar perkataan Nona. Bahkan di saat yang genting seperti itu Nona masih ingat dengan dirinya dan berusaha untuk menolak pria lain. Ada senyuman bahagia di bibir Franz.
