Bryan berdiri di depan kamar. Ia memandang wajah Franz yang keluar dari dalam kamar dengan wajah tidak bersemangat. Pria itu mengukir senyuman dan menepuk pundak Franz pelan. "Kenapa kau tidak katakan yang sejujurnya saja?"
Franz menggeleng pelan. "Aku takut dia tidak akan bisa menerimanya," jawab Franz dengan ekspresi dingin favoritnya.
"Baiklah. Sekarang, jangan pasang wajah menyedihkan seperti ini lagi. Kita akan menyerang musuh. Pasang wajah galak agar musuh takut melihat wajah kita," ucap Bryan penuh semangat.
Franz mengukir senyuman kecil. Ia dan Bryan berjalan cepat menuju ke arah tangga. Ada Mike dan Mark di lantai bawah bersamaan dengan pasukan The Tiger yang sudah siap siaga. Mereka semua telah siap untuk melakukan misi penyerangan.
"Oke, saat nya beraksi!" celetuk Bryan dengan wajah penuh semangat.
