Nona baru saja tiba di dalam ruangan Leon. Wanita itu melihat wajah Leon yang sedang memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Suster wanita yang sebelumnya di temui Nona tadi yang menjadi teman Leon di dalam ruangan itu. Baik Leon dan perawat itu sama-sama melihat kedatangan Nona dengan wajah tidak percaya.
"Tuan, saya permisi dulu," ucap perawat wanita itu dengan suara yang sangat pelan. Ia beranjak dari kursinya dan meletakkan piring yang berisi makanan untuk Leon. Wanita itu menundukkan kepalanya dan memutuskan untuk segera pergi dari sana. Ia tidak mau menjadi pengganggu.
Leon mengatur posisi duduknya. Ia memandang wajah Nona dengan hati yang bahagia. Masih tersimpan harapan besar kalau saat ini Nona datang karena ingin memaafkannya. "Nona, kau datang lagi?" Wajah Leon terlihat canggung. Sebagai orang yang merasa bersalah, Leon tidak lagi sanggup untuk bersikap seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka saat ini.