Franz baru saja tiba di ruangan kerja Nona. Seperti apa kata Bryan tadi, kini wanita itu masih tertidur pulas di ruangannya. Franz mengukir senyuman. Pria itu menutup pintu sebelum berjalan mendekati meja kerja Nona berada. Langkahnya sangat hati-hati karena Franz tidak ingin membangunkan Nona yang saat itu sedang tertidur lelap.
"Wajahnya benar-benar lelah. Aku yang membuatnya menjadi seperti ini. Mulai sekarang, aku akan menebus kesalahanku. Aku akan selalu membuat hidupnya bahagia," gumam Franz di dalam hati. Pria itu memperhatikan ruangan kerja Nona. Ia membuka jendela agar kembali terang.
Nona mulai menggerak-gerakkan kedua matanya ketika merasakan cahaya terang di hadapannya. Secara perlahan, kedua matanya terbuka. Ia memperhatikan punggung pria yang saat itu sedang berdiri di depan jendela.
