Bryan menghentikan kalimatnya. Pria itu memandang Nona yang baru saja keluar dari kamarnya. Nona terlihat cantik dengan gaun biru muda yang melekat di tubuhnya. Rambutnya sudah tertata rapi. Ia sangat wangi dan terlihat sangat mempesona. Para pelayan memilihkan baju yang menutupi bagian lehernya hingga membuat jejak kepemilikan Franz tidak terlihat.
"Abella, kau sudah siap?" tanya Bryan penuh basa-basi.
Nona tidak mau menjawab pertanyaan Bryan. Wanita itu melangkahkan kakinya dengan langkah yang sangat cepat. High Heel yang ia kenakan terdengar dengan begitu jelas. Tatapannya memandang wajah Franz dan Bryan secara bergantian. "Bryan, aku ingin menanyakan satu hal kepadamu!" ucap Nona dengan sangat serius.
Bryan menghela napas. Ia memandang wajah Nona yang semakin dekat dengan dirinya. Pria itu berusaha santai agar Nona tidak menyadari sikap grogi dan paniknya. "Abella, apa yang mau kau tanyakan? Apa kakimu sudah sembuh?" tanya Bryan sambil memandang lutut Nona.
