Nona membuka matanya ketika merasakan cahaya matahari menembus masuk ke dalam kamar. Ia memegang kepalanya yang terasa pusing. Bibirnya terlihat pucat. Selain kekurangan cairan, Nona juga belum ada makan sejak kemarin. Terakhir kali ia makan saat menghadiri makan siang di rumah Bryan. Itu juga ia tidak makan terlalu banyak.
Nona memperhatikan pergelangan tangannya yang memerah. Seperti menggunakan gelang. Di tangannya yang putih, luka bekas ikatan tadi malam memang terlihat sangat jelas. Nona mengatur napasnya. Ia kembali membayangkan kelakuan Franz tadi malam. Pria itu benar-benar tidak memiliki hati. Ia memperkosa Nona hingga berulang kali tanpa peduli dengan keadaan Nona yang sudah tidak sanggup.