"Apa!" Diego terkejut dengan laporan yang baru saja di berikan Ronald padanya.
"Apa kau tidak bisa datang ke sana untuk menamganinya?" imbuh Diego, berharap posisinya bisa di gantikan.
"Tidak, Tuan. Mereka hanya ingin, Anda yang datang, jika tidak perusahaan itu akan hancur. Semua ada di tangan, Anda." Ronald tak bernai memaksa.
Diego bingung, saat terjadi masalah pada perusahaan Jouller yang berda di Kanada, dan mengharusknnya datang ke sana untuk menyelesaiknnya. Sementara di sini ia tak bisa meninggalkan sang istri yang tengah hamil, ia sangat mencemaskan keadaan istrinya apalagi saat ia harus jauh, rasaanya bermimpi saja ia tak mau.
Di tambah adanya musuh baru yang sering meneror sang istri, mbuatnya semakin tak karuan. Semuanya penting baginya.
"Baiklah akan aku pikirkan lagi nanti," ucap Diego pada Robald.
"Baik, Tuan." Ronald segera meninggalakan ruangan Diego.
Sepeninggal Ronald, Diego memilih pergi meuju rumh ibunya untuk membicarakan semua masalah ini.