"Tuan, anak buah kita tertangkap," beritahu seorang lelaki pada bosnya lewat sambungan telepon.
"Apa! Kenapa kalian sangat bodoh? hanya mengintai seorang wanita saja kalian tak becus!" bentak lelaki di seberang telepon.
"Maaf, Tuan. Wanita itu bukan wanita sembarangan. Ia bisa melumpuhkan orang kita hanya seorang diri, dan dalam keadaan hamil. Jadi, kita harus lebih waspada."
"Oh ya,Tuan. Soal anak buah kita yang tertangkap, Anda tenang saja, kita merekrut orang-orang terpercaya. Pilihan mereka sudah di tentukan sebelum mereka sah bekerja disana mati untuk setia atau tutur lelaki itu pada atasannya.
"Ya, ternyata Diego di kelilingi banyak orang yang berbahaya," ucap lelaki di seberang telepon itu.
"Iya, Tuan. Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati dalam bertindak."
"Baiklah, akan aku atur lagi rencana untuk membalaskan dendam ini. Aku akan memastikan Diego tak akan pernah hidup tenang," ucapnya penuh amarah dan percaya diri.